Belakangan ini, diskusi tentang kekayaan dan teknologi telah menarik banyak perhatian di dunia maya. Miliarder Dalio mengumumkan sumbangan sebesar USD untuk anak-anak di Connecticut, menggunakan mekanisme akun investasi anak yang baru diperkenalkan dalam "Undang-Undang Pengurangan Pajak Kerja dan Keluarga" yang ditandatangani Trump pada tahun 2025. Langkah ini segera menarik komentar dari Elon Musk, yang menyatakan: "Di masa depan, kemiskinan tidak akan ada, sehingga menabung pun menjadi tidak perlu."



Untuk memahami diskusi ini, kita perlu terlebih dahulu memahami apa itu akun investasi ini. Pada dasarnya, ini adalah alat pembangunan aset anak-anak, yang mendorong tabungan dan investasi jangka panjang, memungkinkan anak-anak membangun fondasi kekayaan sejak kecil melalui akumulasi modal. Pasangan Dalf juga sebelumnya terlibat dalam program donasi serupa, menyumbangkan @E5@ USD untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun. Langkah-langkah semacam ini tampaknya mendorong demokratisasi kekayaan, tetapi sebenarnya mencerminkan pemikiran tentang model akumulasi kekayaan tradisional.

Pernyataan Musk sebenarnya adalah perluasan dari visi "pendapatan tinggi nasional" yang selalu dia anut. Dalam gagasannya, kecerdasan buatan dan teknologi robot akan mengubah secara menyeluruh cara manusia memproduksi. Ketika mesin mampu menyelesaikan sebagian besar pekerjaan, manusia tidak lagi dipaksa bekerja demi bertahan hidup, dan masalah sosial tradisional seperti kemiskinan pun akan terselesaikan. Ini adalah gambaran masa depan yang penuh optimisme teknologi.

Namun, pandangan ini menimbulkan kontroversi di dunia nyata. Beberapa orang menganggap ini sebagai pemikiran utopia teknologi yang tipikal, mengabaikan kompleksitas distribusi kekayaan, struktur kekuasaan, dan sistem sosial. Hanya mengandalkan AI dan robot tidak cukup; yang penting adalah bagaimana kekayaan yang dihasilkan dari teknologi ini didistribusikan. Jika kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, meskipun produktivitas meningkat pesat, masalah kemiskinan tetap ada. Pendapat lain meragukan apakah kemajuan teknologi benar-benar dapat menghilangkan kemiskinan secara total. Sejarah menunjukkan bahwa setiap revolusi industri disertai dengan perpecahan kelas dan munculnya ketidaksetaraan baru.

Dari sudut pandang komunitas cryptocurrency dan Web3, diskusi ini menyentuh inti dari banyak pertanyaan penting: seperti apa model ekonomi masa depan? Bagaimana kekayaan didistribusikan secara adil? Apakah UBI (Pendapatan Dasar Universal) benar-benar layak diterapkan? Ini adalah topik umum di dunia crypto, karena banyak penggemar kripto sendiri skeptis terhadap sistem keuangan yang ada dan berharap melalui teknologi desentralisasi dapat mewujudkan demokratisasi kekayaan.

Mungkin masalahnya bukan pada percaya atau tidak pada ramalan Musk, tetapi bagaimana kita memandang hubungan antara kemajuan teknologi dan sistem sosial. Teknologi memang dapat meningkatkan efisiensi produksi, tetapi tantangannya adalah bagaimana merancang sistem yang memastikan manfaatnya dibagikan secara adil. Dari akun investasi anak hingga pendapatan dasar universal, dan distribusi kekayaan di era AI, semua ini adalah pertanyaan yang patut dipikirkan secara mendalam. Bagaimana masa depan akan terbentuk, mungkin tergantung pada pilihan kita hari ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)