🔥 Perusahaan cryptocurrency "Tether" menemukan skandal besar 🔥
Pemegang saham lama USDT akan melarikan diri dengan setengah harga.
Berita terbaru: Tether meluncurkan rencana pendanaan sebesar 20 miliar dolar AS, mengejar valuasi 500 miliar dolar AS, Targetnya adalah menyamai OpenAI, bahkan mencapai level kapitalisasi pasar Goldman Sachs + Blackstone, Jelas ingin menciptakan mitos kekayaan di dunia crypto.
Tapi tak disangka— Pemegang saham lama langsung membatalkan semuanya dan tidak mau bermain lagi.
🌎 Plot Twist
Pemegang saham lama dengan tegas menyatakan: Ingin mencairkan dana dan kabur.
Lebih parah lagi: Mereka awalnya ingin menjual saham dengan valuasi 280 miliar, Setara dengan menjual setengah harga Tether.
Tether tentu tidak bisa membiarkan: 👉 Langsung mengumumkan— Kalau mau jual, harus dengan valuasi 500 miliar.
Singkatnya: Tidak boleh mempengaruhi pendanaan sebesar 200 miliar dolar AS ini.
❓ Masalah muncul
Ini sebenarnya: • Mitos kekayaan baru di dunia crypto? atau • Pemegang saham lama tahu rahasia yang tidak diketahui orang biasa?
⚠️ Alasan utama, sebenarnya hanya dua kata: takut.
Pertama, takut aset yang diikat mengalami keruntuhan
Keuntungan Tether sebesar 40%, Dari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, emas, dan lainnya.
Tapi Standard & Poor’s sudah memperingatkan: 👉 Asalkan Bitcoin turun 30%, Buffer keamanan Tether akan hilang.
Hasilnya bisa jadi: • USDT kehilangan kaitan • Memicu garis merah regulasi • Bahkan bangkrut, atau konsekuensi yang lebih serius
Daripada menunggu kejadian buruk, Lebih baik saat valuasi tinggi, langsung ambil keuntungan.
Kedua, takut tidak bisa menjual di kemudian hari
Struktur kepemilikan Tether sangat unik: • Likuiditas saham sangat rendah • Konsentrasi sangat tinggi
Struktur saat ini: • Ketua Gian Carlo De Vasini memegang 47% • CEO Paul Adoino dan pemegang saham utama lainnya sekitar 20% • Pemegang saham lain sangat kecil, hampir tidak punya suara
Intinya satu kalimat: 👉 Bos besar yang menentukan.
Di tengah regulasi yang semakin ketat, Apa yang paling ditakuti pemegang saham kecil? 👉 Jika kebijakan berubah, saham yang dimiliki langsung menjadi kertas kosong.
Jadi logikanya sangat realistis: • Kalau bisa dijual dengan valuasi 5000 miliar, itu yang terbaik • 2800 miliar juga oke • Lebih baik daripada akhirnya kehilangan semuanya dan sia-sia
⚔️ Gambaran akhir
Di satu sisi: 👉 Tether berseru-seru mengejar kapitalisasi pasar 5000 miliar
Di sisi lain: 👉 Pemegang saham lama bersiap kabur dengan setengah harga
Kamu di pihak mana?
Kalau kamu adalah pemegang saham USDT, Apakah akan keluar lebih awal?
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Hadiah
suka
1
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Mrworldwide
· 10menit yang lalu
Jadi dengan berita ini, apa yang kita harapkan dari perusahaan "Tether"
🔥 Perusahaan cryptocurrency "Tether" menemukan skandal besar 🔥
Pemegang saham lama USDT akan melarikan diri dengan setengah harga.
Berita terbaru:
Tether meluncurkan rencana pendanaan sebesar 20 miliar dolar AS, mengejar valuasi 500 miliar dolar AS,
Targetnya adalah menyamai OpenAI, bahkan mencapai level kapitalisasi pasar Goldman Sachs + Blackstone,
Jelas ingin menciptakan mitos kekayaan di dunia crypto.
Tapi tak disangka—
Pemegang saham lama langsung membatalkan semuanya dan tidak mau bermain lagi.
🌎 Plot Twist
Pemegang saham lama dengan tegas menyatakan:
Ingin mencairkan dana dan kabur.
Lebih parah lagi:
Mereka awalnya ingin menjual saham dengan valuasi 280 miliar,
Setara dengan menjual setengah harga Tether.
Tether tentu tidak bisa membiarkan:
👉 Langsung mengumumkan—
Kalau mau jual, harus dengan valuasi 500 miliar.
Singkatnya:
Tidak boleh mempengaruhi pendanaan sebesar 200 miliar dolar AS ini.
❓ Masalah muncul
Ini sebenarnya:
• Mitos kekayaan baru di dunia crypto?
atau
• Pemegang saham lama tahu rahasia yang tidak diketahui orang biasa?
⚠️ Alasan utama, sebenarnya hanya dua kata: takut.
Pertama, takut aset yang diikat mengalami keruntuhan
Keuntungan Tether sebesar 40%,
Dari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, emas, dan lainnya.
Tapi Standard & Poor’s sudah memperingatkan:
👉 Asalkan Bitcoin turun 30%,
Buffer keamanan Tether akan hilang.
Hasilnya bisa jadi:
• USDT kehilangan kaitan
• Memicu garis merah regulasi
• Bahkan bangkrut, atau konsekuensi yang lebih serius
Daripada menunggu kejadian buruk,
Lebih baik saat valuasi tinggi, langsung ambil keuntungan.
Kedua, takut tidak bisa menjual di kemudian hari
Struktur kepemilikan Tether sangat unik:
• Likuiditas saham sangat rendah
• Konsentrasi sangat tinggi
Struktur saat ini:
• Ketua Gian Carlo De Vasini memegang 47%
• CEO Paul Adoino dan pemegang saham utama lainnya sekitar 20%
• Pemegang saham lain sangat kecil, hampir tidak punya suara
Intinya satu kalimat:
👉 Bos besar yang menentukan.
Di tengah regulasi yang semakin ketat,
Apa yang paling ditakuti pemegang saham kecil?
👉 Jika kebijakan berubah, saham yang dimiliki langsung menjadi kertas kosong.
Jadi logikanya sangat realistis:
• Kalau bisa dijual dengan valuasi 5000 miliar, itu yang terbaik
• 2800 miliar juga oke
• Lebih baik daripada akhirnya kehilangan semuanya dan sia-sia
⚔️ Gambaran akhir
Di satu sisi:
👉 Tether berseru-seru mengejar kapitalisasi pasar 5000 miliar
Di sisi lain:
👉 Pemegang saham lama bersiap kabur dengan setengah harga
Kamu di pihak mana?
Kalau kamu adalah pemegang saham USDT,
Apakah akan keluar lebih awal?
Saya pasti akan.
Haha 😝
@TermMaxFi @StandX_Official @Theo_Network @OpenGradient @flipster_io @easydotfunX