Belakangan ini memperhatikan satu operasi Federal Reserve—menyuntikkan 16 miliar dolar AS ke dalam sistem perbankan secara semalam, ini adalah peluncuran likuiditas kedua terbesar sejak pandemi. Terlihat agak tidak biasa, pasti ada ceritanya di baliknya.

Pertama-tama jelaskan apa itu repo semalam. Singkatnya, Federal Reserve bertindak sebagai pinjaman sementara, membeli obligasi pemerintah dan aset lainnya dari bank sebagai pengganti uang tunai, dan bank akan menebusnya keesokan harinya. Singkatnya, ketika likuiditas bank menjadi ketat, Federal Reserve berperan sebagai pemberi pinjaman 24 jam. Secara nominal, 16 miliar ini mengalir ke sistem keuangan tradisional, tetapi ada satu masalah—modal selalu mencari tempat dengan hasil tinggi. Setelah likuiditas dilepaskan, sulit untuk benar-benar dikunci dalam aset tradisional yang berimbal rendah. Pasar kripto sangat sensitif terhadap perubahan likuiditas, dan biasanya merespons dengan cepat.

Dari sudut pandang pengamatan pasar, waktu operasi kali ini patut dipertimbangkan. Jika sistem perbankan benar-benar tidak mengalami tekanan, Federal Reserve tidak perlu mengerahkan dana sebesar ini untuk membantu di tengah malam. Pada akhir tahun, kondisi likuiditas biasanya sudah cukup ketat, dan injeksi sebesar ini menunjukkan bahwa tekanan dana dari beberapa lembaga memang meningkat. Melihat ke belakang ke tahun 2020, kebijakan pelonggaran kuantitatif yang terus-menerus dari Federal Reserve memicu lonjakan likuiditas, yang akhirnya mendorong kenaikan harga berbagai instrumen berimbal tinggi termasuk aset kripto. Sekarang meskipun belum kembali ke level ekstrem saat itu, tren ini patut diperhatikan. Apakah injeksi likuiditas ini menandakan perubahan arah kebijakan, atau hanya operasi rutin akhir tahun, pasar memiliki berbagai pandangan. Tapi yang pasti, setiap perubahan likuiditas akan cepat tercermin di pasar kripto.