Turkiya sebagai salah satu pasar kripto penting di dunia, menyambut serangkaian perubahan regulasi besar dan peristiwa industri pada tahun 2025.

Sejak Februari tahun ini, ekosistem kripto Turki memasuki siklus regulasi baru. Sekitar tanggal 25 Februari, Turki mengumumkan bahwa regulasi baru tentang mata uang kripto resmi berlaku. Berdasarkan regulasi baru, setiap transaksi kripto yang melebihi sekitar 15000 lira Turki (setara sekitar 425 dolar AS) harus disertai dengan verifikasi identitas pengguna (KYC), dan transfer dari dompet yang tidak terdaftar juga akan menghadapi pemeriksaan ketat. Serangkaian langkah ini bertujuan utama untuk memperkuat pengawasan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Memasuki bulan Juni, langkah regulasi semakin dipercepat. Kementerian Keuangan Turki mengajukan serangkaian proposal regulasi platform baru menjelang tanggal 24 Juni. Di antaranya adalah penetapan penundaan 48-72 jam untuk penarikan, pembatasan jumlah stablecoin dan transfer, serta kewajiban platform untuk mengumpulkan informasi sumber dan tujuan transaksi secara lebih ketat. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari kerangka regulasi yang lebih luas, mencerminkan tekad otoritas pengawas untuk meningkatkan transparansi pasar dan pengendalian risiko.

Yang patut dicatat, pada waktu yang sama, Istanbul Blockchain Week (IBW 2025) diadakan pada tanggal 26-27 Juni, yang mengumpulkan pembicara dan peserta dari seluruh dunia di bidang Web3, DeFi, perdagangan, penambangan, dan kebijakan, menjadi platform penting untuk pertukaran dan kolaborasi industri.

Namun, pemandangan indah tidak berlangsung lama. Pada pertengahan Agustus, pasar menerima peringatan. Salah satu bursa kripto terbesar di Turki, BtcTurk, mengalami keluar masuk dana mencurigakan dari hot wallet-nya sekitar tanggal 14 Agustus, melibatkan sekitar 48 juta dolar AS. Insiden keamanan ini kembali mengingatkan para pelaku pasar akan pentingnya pengelolaan risiko di bursa.