Tinjauan 2025: Pertumbuhan pesat ETF Bitcoin dan Ethereum, aset kripto seperti XRP bergabung dalam barisan investasi institusional

Sumber: PortaldoBitcoin Judul Asli: Retrospektif 2025: ETF Bitcoin dan Ethereum berkembang sementara XRP dan kripto lainnya bergabung dalam pesta Tautan Asli:

Ikhtisar

Tahun ini, ETF (dana yang diperdagangkan di bursa) membuka berbagai pintu untuk mata uang kripto di Wall Street, seiring SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa AS) mengadopsi pendekatan baru terhadap produk-produk ini.

Meskipun manajer aset berjuang keras untuk menawarkan produk yang mengikuti harga spot Bitcoin dan Ethereum, banyak yang memprediksi peluang di tahun 2025, dengan perubahan lingkungan regulasi setelah kembalinya Presiden Donald Trump ke kekuasaan pada bulan Januari.

Pertumbuhan ETF Bitcoin dan Ethereum

Hingga 15 Desember, ETF Bitcoin spot telah menghasilkan US$ 57,7 miliar dalam arus masuk bersih sejak debut historisnya pada Januari 2024, menurut Farside Investors. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 59% dibandingkan US$ 36,2 miliar di awal tahun. Tetapi arus masuk tidak konstan.

Para investor menyuntikkan US$ 1,2 miliar ke ETF Bitcoin spot pada 6 Oktober, misalnya, saat aset mendekati puncak historis di atas US$ 126.000. Ketika harga Bitcoin turun di bawah US$ 90.000 pada 11 November, beberapa minggu kemudian, para investor menarik US$ 900 juta dari dana tersebut.

Namun, ini hanyalah hari kedua terburuk untuk ETF Bitcoin spot yang pernah tercatat: saat Bitcoin anjlok pada Februari karena kekhawatiran terkait perdagangan dan inflasi, produk ini mencatat keluar dana sebesar US$ 1 miliar.

Sejak debutnya pada Juli lalu, ETF Ethereum spot telah menghasilkan arus masuk bersih sebesar US$ 12,6 miliar hingga 15 Desember. Ketika mata uang kripto ini melonjak mendekati puncak historis hampir US$ 4.950 pada Agustus, produk ini menghasilkan arus masuk sebesar US$ 1 miliar dalam satu hari.

Perubahan Regulasi

Dengan tanda-tanda adopsi yang meningkat di kalangan lembaga keuangan, produk-produk ini sebagian besar beroperasi di balik layar, sementara pengamat fokus pada prospek ETF yang dapat mendorong harga aset digital atau memperluas akses ke investor baru.

Ketika SEC menyetujui standar umum pencatatan untuk dana investasi berbasis komoditas pada bulan September, badan pengatur ini bertindak untuk memenuhi ekspektasi yang telah terkumpul selama berbulan-bulan. Penumpukan permintaan ETF yang mencakup berbagai aset digital telah berkembang pesat, dengan persetujuan tergantung pada respons yang selama bertahun-tahun dihindari oleh manajemen SEC sebelumnya: kapan aset digital harus diperlakukan sebagai komoditas?

Alih-alih harus membuat keputusan kasus per kasus tentang kelayakan berbagai mata uang kripto, SEC menetapkan kriteria untuk bursa yang membuat aset digital layak untuk dana investasi berbasis komoditas.

Di antara faktor terpenting, standar tersebut mensyaratkan bahwa aset digital yang mendasari ETF diperdagangkan di pasar yang diawasi, memiliki riwayat enam bulan perdagangan futures, atau sudah mendukung dana yang diperdagangkan di bursa dengan eksposur signifikan.

Ini berarti setidaknya satu lusin mata uang kripto secara langsung “siap digunakan”. Persetujuan standar umum pencatatan harus secara signifikan memperluas jumlah produk yang dapat diakses investor, tetapi manajer aset masih menunggu jawaban tentang setidaknya 126 ETF. Permintaan ini berfokus pada token dari proyek keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang menjanjikan, serta mata uang meme yang relatif baru.

XRP dan Solana

Pertama datang Bitcoin, lalu Ethereum. Sekarang, para investor di AS memiliki akses ke ETF yang mengikuti harga spot XRP dan Solana, di antara lainnya.

Sebagai aset digital terbesar kelima dan ketujuh berdasarkan kapitalisasi pasar, masing-masing, XRP dan Solana menghadapi tantangan regulasi selama pemerintahan Biden, yang kemudian mereda dalam perjalanan mereka menjadi aset dasar untuk berbagai produk.

Peluncuran ETF spot Bitcoin tahun lalu memicu gelombang permintaan yang mendorong harga aset ke rekor tertinggi baru. Meskipun hal yang sama belum tentu berlaku untuk mata uang kripto yang lebih kecil, produk yang didedikasikan secara eksklusif untuk XRP dan Solana tetap menunjukkan aktivitas yang mencolok.

“Saya tidak berpikir mereka memiliki dampak pada harga seperti yang mungkin diharapkan orang, tetapi saya percaya, secara unik, mereka adalah keberhasilan besar dan validasi dari selera investor di luar Bitcoin dan Ethereum,” kata para analis.

Peluncuran ETF Solana dan XRP pada bulan November terjadi pada “momen yang tidak menguntungkan”, dengan kondisi makroekonomi yang menekan harga aset digital selama beberapa bulan terakhir.

Namun demikian, ETF spot Solana menghasilkan US$ 92 juta dalam arus masuk bersih sejak peluncuran, hingga 15 Desember. ETF spot XRP, yang diluncurkan pada bulan yang sama, menghasilkan sekitar US$ 883 juta dalam arus masuk bersih sejak mulai diperdagangkan.

Peluncuran ETF Solana juga menarik karena mereka termasuk di antara ETF pertama yang berbagi sebagian dari imbal hasil staking mereka dengan investor, sebuah perkembangan yang diperkuat oleh pedoman baru yang diumumkan bulan lalu oleh Departemen Keuangan AS dan IRS (Internal Revenue Service).

ETF Indeks dan Adopsi Institusional

Pada tahun 2025, investor ritel dan dana lindung nilai termasuk di antara kelompok yang paling mungkin memegang ETF spot mata uang kripto, tetapi dinamika ini bisa mulai berubah secara signifikan dalam waktu dekat.

Banyak penasihat dan investor profesional masih dalam proses due diligence untuk ETF yang melacak mata uang kripto, tetapi ada indikasi bahwa mereka mungkin mulai mempertimbangkan alokasi serius untuk kelas aset ini dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Vanguard menandai awal bulan ini bahwa mereka akan memungkinkan 50 juta kliennya untuk memperdagangkan beberapa ETF spot mata uang kripto di platform pialangnya. Sementara itu, Bank of America menyetujui alokasi kecil dalam mata uang kripto untuk klien manajemen kekayaan pribadi mulai tahun depan.

Dalam hal ini, diyakini bahwa ETF yang mereplikasi indeks aset digital akan semakin menonjol di tahun mendatang. Banyak investor profesional menghargai bagaimana kepemilikan dana ini berubah seiring waktu, memberi mereka ketenangan relatif.

Pada bulan Februari, diluncurkan ETF pasar spot pertama yang mereplikasi beberapa aset digital di AS. Terinspirasi oleh indeks Nasdaq Crypto, ETF ini memegang Cardano, Chainlink, dan Stellar, selain mata uang kripto besar lainnya.

Beberapa manajer aset meluncurkan produk serupa, meskipun beberapa mencari eksposur ke aset digital melalui derivatif. Secara total, kelompok ETF indeks menawarkan eksposur ke 19 aset digital.

Investasi Institusional

Meskipun beberapa dana pensiun di AS telah membeli ETF Bitcoin spot, beberapa juga melikuidasi posisi mereka. Secara umum, terjadi pergerakan signifikan dari investor institusional.

Al Warda Investments mengumumkan posisi sebesar US$ 500 juta dalam ETF Bitcoin spot dari manajer besar pada bulan November. Perusahaan investasi ini terkait dengan dewan investasi di salah satu wilayah Teluk Persia.

Sebuah dana investasi besar juga mengumumkan posisi dalam produk tersebut, dinilai sebesar US$ 567 juta. Hampir bersamaan, terungkap bahwa dana kekayaan universitas terkemuka memegang saham ETF senilai ratusan juta dolar.

Beberapa universitas juga mengumumkan posisi dalam ETF Bitcoin spot tahun ini, muncul sebagai pelopor dalam adopsi aset ini secara institusional. Secara umum, para analis menyatakan bahwa perubahan profil investor ini dapat menyebabkan volatilitas Bitcoin yang lebih rendah dan kerugian yang kurang tajam.

Perpindahan dari ritel ke sektor institusional sangat positif untuk keberlanjutan jangka panjang kelas aset ini, karena sekarang kita memiliki investor dengan horizon investasi yang jauh lebih panjang.