Banyak orang bertanya kepada saya, mengapa meskipun sama-sama berinvestasi dalam aset kripto, ada yang stabil menambah nilai, sementara yang lain terus mengalami kerugian dan semakin dalam? Pengamatan saya adalah: perbedaan sejati bukan terletak pada pilihan koin, tetapi pada kekuatan mental saat menghadapi penurunan harga.
Yang paling mengesankan saya adalah pesan dari seorang trader. Dia mengatakan satu posisi yang dia pegang langsung merugi dari lima digit menjadi nol, melihat layar pasar tangan bergetar. Saya tidak menanyakan apa koin yang dia beli, juga tidak menanyakan logika masuknya, malah saya ajukan pertanyaan tajam: "Apakah mulai dari turun 5% sudah menunggu rebound?"
Jawabannya adalah tiga kata "iya" secara berurutan.
Dalam pengamatan pasar selama lima tahun ini, saya sudah melihat situasi seperti ini lebih dari seratus kali. Masalahnya bukan seberapa kejam pasar, tetapi terlalu banyak orang menganggap "keberuntungan" sebagai penyelamat terakhir dalam trading—sayangnya, keberuntungan itu sendiri tidak pernah bisa menyelamatkan orang.
**90% trader ritel melakukan kesalahan yang sama**
Saya telah menganalisis catatan operasi dari banyak trader, dan menemukan bahwa pola pikir mereka tentang stop loss sangat konsisten:
Ketika kerugian 2%-3%, mereka tidak peduli. Menganggap ini sebagai fluktuasi normal, berpikir "segera akan naik kembali," bahkan frekuensi memantau pasar tidak berubah.
Ketika kerugian mencapai 5%-10%, mulai menyesal. Rasa cemas muncul, tetapi segera mereka menghibur diri sendiri dengan berkata, "Sudah rugi sebanyak ini, jual sekarang tidak sepadan," lalu terjebak dalam lingkaran setan: semakin besar kerugian, semakin enggan menjual, dan semakin enggan menjual, kerugian semakin besar.
Ketika kerugian lebih dari 20%, mereka benar-benar menyerah. Ada yang langsung uninstall aplikasi pasar, hasil akhirnya biasanya dua: entah terjebak terlalu lama, atau terpaksa menjual di titik terendah dalam keputusasaan.
Seberapa mematikankah ini berdasarkan data? Kerugian 50% membutuhkan penggandaan modal untuk kembali ke titik impas, kerugian yang lebih dalam lagi membutuhkan beberapa kali lipat keuntungan untuk menutupinya. Pasar tidak akan berbalik karena siapa pun "tidak mau rugi," malah akan semakin menjerumuskan orang yang ragu-ragu ini.
**Apa yang seharusnya dilakukan**
Daripada menunggu keajaiban, lebih baik membangun sistem stop loss yang jelas. Berikut adalah satu pendekatan yang relatif realistis:
Pertama, bangun ekspektasi mental. Sebelum membeli koin apa pun, tentukan batas kerugian maksimum yang bisa Anda terima. Angka ini berbeda-beda tergantung orang, tapi jangan pernah melebihi 10% dari total dana Anda. Setelah menetapkan, harus ada tekad untuk melaksanakan.
Kedua, fleksibilitas dalam melakukan stop loss secara bertahap. Tidak harus langsung menjual semua sekaligus. Bisa menjual sebagian posisi saat kerugian mencapai 5%-10%, sehingga risiko terkunci dan Anda tetap memiliki peluang untuk bangkit kembali.
Terakhir, catat dan lakukan review. Setelah setiap stop loss, tanyakan pada diri sendiri mengapa kerugian terjadi. Apakah karena salah analisis pasar, atau karena waktu yang tidak tepat dalam operasi? Hanya dengan review berulang, Anda bisa memutus lingkaran kesalahan yang sama.
Intinya, menjaga modal tetap utuh jauh lebih penting daripada apapun. Mereka yang bisa bertahan lama di pasar bukan karena mereka selalu menang, tetapi karena mereka tahu kapan harus mengakui kekalahan. Mental keberuntungan adalah biaya paling mahal dalam trading—saya sudah melihat terlalu banyak orang membayar harga mahal karena hal ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MemeTokenGenius
· 10jam yang lalu
Haha, aku adalah orang yang gemetar tangan itu, yang angka lima digit langsung hilang dalam sekejap
Perasaan tidak bisa menjual benar-benar luar biasa, semakin rugi semakin enggan untuk bergerak
Bagian ini sangat keras, menyentuh hati, bro
Aku cuma mau tanya, siapa yang benar-benar bisa melakukan pembangunan mental untuk stop loss 10% ini
Mengerti alasannya, tapi jari tidak bisa menekan
Setiap kali berpikir bahwa besok akan rebound, tapi hasilnya selalu tidur datar
Orang yang bisa bertahan lama benar-benar tidak mudah
Lebih cepat memahami ini, lebih mudah urusannya
Lihat AsliBalas0
EthSandwichHero
· 10jam yang lalu
Ini berarti saya... setiap hari menunggu rebound, hasilnya malah sia-sia belaka
Lihat AsliBalas0
GasWaster
· 10jam yang lalu
ngl ini terasa berbeda saat kamu telah menyaksikan biaya gasmu mengering menunggu penurunan sempurna yang tak pernah datang... pernah di sana, membayar 200 gwei untuk hak istimewa kehilangan uang lmao
Lihat AsliBalas0
SolidityJester
· 10jam yang lalu
Benar, psikologi keberuntungan bisa membunuh secara tak terlihat, saya sendiri juga pernah mengalaminya, sangat menyakitkan
Banyak orang bertanya kepada saya, mengapa meskipun sama-sama berinvestasi dalam aset kripto, ada yang stabil menambah nilai, sementara yang lain terus mengalami kerugian dan semakin dalam? Pengamatan saya adalah: perbedaan sejati bukan terletak pada pilihan koin, tetapi pada kekuatan mental saat menghadapi penurunan harga.
Yang paling mengesankan saya adalah pesan dari seorang trader. Dia mengatakan satu posisi yang dia pegang langsung merugi dari lima digit menjadi nol, melihat layar pasar tangan bergetar. Saya tidak menanyakan apa koin yang dia beli, juga tidak menanyakan logika masuknya, malah saya ajukan pertanyaan tajam: "Apakah mulai dari turun 5% sudah menunggu rebound?"
Jawabannya adalah tiga kata "iya" secara berurutan.
Dalam pengamatan pasar selama lima tahun ini, saya sudah melihat situasi seperti ini lebih dari seratus kali. Masalahnya bukan seberapa kejam pasar, tetapi terlalu banyak orang menganggap "keberuntungan" sebagai penyelamat terakhir dalam trading—sayangnya, keberuntungan itu sendiri tidak pernah bisa menyelamatkan orang.
**90% trader ritel melakukan kesalahan yang sama**
Saya telah menganalisis catatan operasi dari banyak trader, dan menemukan bahwa pola pikir mereka tentang stop loss sangat konsisten:
Ketika kerugian 2%-3%, mereka tidak peduli. Menganggap ini sebagai fluktuasi normal, berpikir "segera akan naik kembali," bahkan frekuensi memantau pasar tidak berubah.
Ketika kerugian mencapai 5%-10%, mulai menyesal. Rasa cemas muncul, tetapi segera mereka menghibur diri sendiri dengan berkata, "Sudah rugi sebanyak ini, jual sekarang tidak sepadan," lalu terjebak dalam lingkaran setan: semakin besar kerugian, semakin enggan menjual, dan semakin enggan menjual, kerugian semakin besar.
Ketika kerugian lebih dari 20%, mereka benar-benar menyerah. Ada yang langsung uninstall aplikasi pasar, hasil akhirnya biasanya dua: entah terjebak terlalu lama, atau terpaksa menjual di titik terendah dalam keputusasaan.
Seberapa mematikankah ini berdasarkan data? Kerugian 50% membutuhkan penggandaan modal untuk kembali ke titik impas, kerugian yang lebih dalam lagi membutuhkan beberapa kali lipat keuntungan untuk menutupinya. Pasar tidak akan berbalik karena siapa pun "tidak mau rugi," malah akan semakin menjerumuskan orang yang ragu-ragu ini.
**Apa yang seharusnya dilakukan**
Daripada menunggu keajaiban, lebih baik membangun sistem stop loss yang jelas. Berikut adalah satu pendekatan yang relatif realistis:
Pertama, bangun ekspektasi mental. Sebelum membeli koin apa pun, tentukan batas kerugian maksimum yang bisa Anda terima. Angka ini berbeda-beda tergantung orang, tapi jangan pernah melebihi 10% dari total dana Anda. Setelah menetapkan, harus ada tekad untuk melaksanakan.
Kedua, fleksibilitas dalam melakukan stop loss secara bertahap. Tidak harus langsung menjual semua sekaligus. Bisa menjual sebagian posisi saat kerugian mencapai 5%-10%, sehingga risiko terkunci dan Anda tetap memiliki peluang untuk bangkit kembali.
Terakhir, catat dan lakukan review. Setelah setiap stop loss, tanyakan pada diri sendiri mengapa kerugian terjadi. Apakah karena salah analisis pasar, atau karena waktu yang tidak tepat dalam operasi? Hanya dengan review berulang, Anda bisa memutus lingkaran kesalahan yang sama.
Intinya, menjaga modal tetap utuh jauh lebih penting daripada apapun. Mereka yang bisa bertahan lama di pasar bukan karena mereka selalu menang, tetapi karena mereka tahu kapan harus mengakui kekalahan. Mental keberuntungan adalah biaya paling mahal dalam trading—saya sudah melihat terlalu banyak orang membayar harga mahal karena hal ini.